dikelilingi jiwa - jiwa gelap,
disaluti dosa - dosa hitam,
dibaluti noda - noda kotor,
tidak langsung mengindahkan harinya.
sang komunis mulanya tekad,
menghitung hari,
untuk merobohkan,
memusnahkan,
empayar ketuanan melayu.
namun semakin lama,
hatinya berdetak,
perjuangan itu,
hanya propaganda,
hanya agenda,
yang dikaburi fahaman komunisme,
tidak sekali - kali bertunjang kebenaran.
kini,
dirinya masih mengira,
perlukah fahaman ini diabadikan,
atau direalitikan,
dan kala ini,
teman - temannya sudah mula,
menganggar jumlah bani Melayu,
yang akan terkorban,
tanpa pusara.
No comments:
Post a Comment