Showing posts with label hambar. Show all posts
Showing posts with label hambar. Show all posts

2014-06-25

Setelah


Mudahnya hari - hari yang telah berlari
yang tidak peduli akan rasa pedih dan sembap wajah
kita masih diam - diam bertanya
akan segala alur dan tulisan yang terang - terangan
hanya untuk kita

ini bukan ratapan agung yang kau hingarkan
ada saja kita bisa ketemu
pada masa yang telah dibentangkan
di hadapan kita yang ralit menjengah awan
dan aku hanya ingin tersenyum
menahan gelora waktu hening itu.


2014-04-21

Untuk Uranus, Diam - Diam.


Surat - surat telah menjadi mual
membebankan segala usang yang lama duduk diam
aku tidak ingin kau pulang
namun aku cukup tamak
tidak merelakan kau pergi

filosofi erat menadah telinganya
dendam yang dikumam - kumam
biar meliar tanpa nesan
apa berat tanggungan masih mahu menjadi alasan
ini bukan yang telah kita suarakan

sejenak
makin hilang
digerak gempur
bersama angin jahanam
kakinya telah digam gajah
menanti pembalasan apa harus ditimpa

aku
aku telah menolak
ya, menolak dengan wajah sepi
apa benar dusta
dan kelam kelibut menyorok kita
dengan tenang yang terbang menyusup
mengikuti tangisan pedih yang pelan - pelan mengerekot membentuk bola.


How Covid - 19 pandemic made me come back as Kebaya Sendat Sepatu Merah

  It's been a while. As for me to start writing again. I've been losing myself for the past few years. I missed blogging. Showing of...