2016-03-30

N


Aku sering percaya kau masih menyayangi aku seperti dulu. Dahulu yang mengajar kita erti kepedasan sambal kicap, keanehan lengkuk di badan siput dan segala kekotoran menyelubungi bangunan yang kita lalui. 

Peliknya,kita masih berhubung menyapa berita dan berterus-terang mengenai kehidupan masing-masing. Tidak rancak namun bual bicara masih kedengaran lucu. 

Hari ini,baumu hilang. Getarnya separa ada. Aku membawamu menyusur nyonya-nyonya rugged, kekasih dilamar nafsu dan alatan elektrik menari gembira dipegang orang. 

Satu yang ku terasa janggal. Kau tidak ingin menatap mataku dalam-dalam. Kau kiranya enggan. Tiga tahun mengajar engkau, laki-lakiku  berjambang kekar untuk berhenti mencintai. 

Terima kasih untuk sorotan dan lambaian di eskalator. Selamat engkau pulang dan mogalah berbahagia.  

How Covid - 19 pandemic made me come back as Kebaya Sendat Sepatu Merah

  It's been a while. As for me to start writing again. I've been losing myself for the past few years. I missed blogging. Showing of...