Showing posts with label racun. Show all posts
Showing posts with label racun. Show all posts

2014-04-21

Untuk Uranus, Diam - Diam.


Surat - surat telah menjadi mual
membebankan segala usang yang lama duduk diam
aku tidak ingin kau pulang
namun aku cukup tamak
tidak merelakan kau pergi

filosofi erat menadah telinganya
dendam yang dikumam - kumam
biar meliar tanpa nesan
apa berat tanggungan masih mahu menjadi alasan
ini bukan yang telah kita suarakan

sejenak
makin hilang
digerak gempur
bersama angin jahanam
kakinya telah digam gajah
menanti pembalasan apa harus ditimpa

aku
aku telah menolak
ya, menolak dengan wajah sepi
apa benar dusta
dan kelam kelibut menyorok kita
dengan tenang yang terbang menyusup
mengikuti tangisan pedih yang pelan - pelan mengerekot membentuk bola.


2011-02-24

Menelan Racun Dengan Rakus


Sejarah 1

Menegur si bekas cinta 
bukan bermaksud aku masih kasih
cuma ingin tahu lebih lanjut
apa yang berlaku dalam hidupnya
aku tiada niat pun mahu bersamanya semula
sudah tampak terang dia berpunya
maaf, Mr Perfect
aku masih mahu engkau

Sejarah 2

ya, mulut aku kejam
menikam
sampai dalam
tapi
engkau sahabat terindah
mengapa aku perlu menikam engkau sesadisnya?
tidak mungkin 
aku masih sayang
beri lah senyuman 
dan
usirkan lah semua rasa jiwa yang berlumur darah

Sejarah 3

sejak masuk tahun menjadi 20
aku kurang pasti
degupan jiwa aku makin sensitif
kata - kata sarkastik
sudah lambat untuk hadam dalam sistem
membuat jiwa aku bocor berdarah
sehingga semua idea terbejat
Mr Z
dia memang perlu lebih peka
bukan bersama dunia air dan dahi jendulnya sahaja


aku mahu racun sekarang. biar ia meresap di ruang pernafasan. membiarkan aku terlentang dan hanya ditemui pabila sakaratulmaut membiarkan jasadku terbuntang.

How Covid - 19 pandemic made me come back as Kebaya Sendat Sepatu Merah

  It's been a while. As for me to start writing again. I've been losing myself for the past few years. I missed blogging. Showing of...