2014-04-21
Untuk Uranus, Diam - Diam.
Surat - surat telah menjadi mual
membebankan segala usang yang lama duduk diam
aku tidak ingin kau pulang
namun aku cukup tamak
tidak merelakan kau pergi
filosofi erat menadah telinganya
dendam yang dikumam - kumam
biar meliar tanpa nesan
apa berat tanggungan masih mahu menjadi alasan
ini bukan yang telah kita suarakan
sejenak
makin hilang
digerak gempur
bersama angin jahanam
kakinya telah digam gajah
menanti pembalasan apa harus ditimpa
aku
aku telah menolak
ya, menolak dengan wajah sepi
apa benar dusta
dan kelam kelibut menyorok kita
dengan tenang yang terbang menyusup
mengikuti tangisan pedih yang pelan - pelan mengerekot membentuk bola.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
How Covid - 19 pandemic made me come back as Kebaya Sendat Sepatu Merah
It's been a while. As for me to start writing again. I've been losing myself for the past few years. I missed blogging. Showing of...
-
' Relaku menunggumu seribu tahun lama lagi, tapi benarkah hidup aku kan selama ini.' When you're gone, I died a little bit ...
-
karma was just so sweet it hits me back in a mean way but you are much more meaner since you are so crazy with that fake Faezah Ilai ...
No comments:
Post a Comment