2013-01-12

Kembang Bunga Rapuh

aku tidak layu
hati aku tidak kuyu
rawan yang menjengah bukan kepalang
bagai dikompang - kompang
menurut semua kata serpihan
meniti hujung pencungkil gigi
menjadikan sisa makanan terlurut kasar bersama alunan baju material chiffon

untuk jarak
untuk rindu
untuk kesetiaan
aku hulurkan wain merah hangat 
diulit bersama cerut penuh asyik
merangkul tubuh mini replika Barbie
di sudut jahanam dan jalang
bergomol tanpa halangan
sambil menjamah macaroon warna - warni

cara kau mencacah corak tribal
pada sekujur tubuh kaku
yang menginginkan simfoni apresiasi seni
alam sekitar penuh lumpur dan najis
mengandungi sensual tersendiri
dipenuhi kilauan sequin penuh silau

aku hembuskan sihir - sihir pelangi
kau tertawa penuh girang
seolah tahu ini akan terjadi
seolah pasti ini yang kau inginkan
setelah terhantuk di hujung katil
dan terlupa ayat-ayat hafazan
yang telah kau terap sejak akil baligh

jujurnya
kalau hidupnya engkau hanya bayangan dan igauan
datang pabila aku telah bersedia
merasa pedihnya kaki yang melecet demi kasut kesayangan
mencari jasad engkau yang bertempiaran
bersama lajunya tendangan bola
dan menimpa jiwa luluh yang sunyi

P/S = aku tidak tahu ekspresi apa untuk ini.



sumber : ini



sumber : ini

No comments:

Post a Comment

How Covid - 19 pandemic made me come back as Kebaya Sendat Sepatu Merah

  It's been a while. As for me to start writing again. I've been losing myself for the past few years. I missed blogging. Showing of...